Selasa 24 November 2009, Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Paramadina, peserta Matakuliah Second Foreign
Language-Bahasa Mandarin 2 didampingi oleh Dosen mata kuliah Laoshi
Nurfitria Atiqoh mengadakan kunjungan ke kantor pusat Yayasan Tsu
Chi cabang Indonesia yang berlokasi di lantai 6 gedung ITC Mangga Dua,
Jakarta Utara. Walaupun Yayasan yang telah diakui oleh PBB sebagai
salah satu INGO resmi ini menganut ajaran Buddha, namun Yayasan ini
merupakan organisasi lintas agama, budaya dan ras.
Yayasan Tsu Chi lahir di Taiwan, berawal dari keprihatinan Master Cheng Yen pada
seorang ibu yang mengalami keguguran karena tidak memiliki biaya untuk
berobat di Rumah Sakit. Sejak saat itu, kemudian Master mengajak 30 ibu
rumah tangga untuk mengumpulkan uang belanja mereka sebesar 50 yen
(150 rupiah) setiap harinya untuk menyebarkan cinta kasih yang
universal bagi sesama dan lingkungan. Hingga saat ini, Yayasan Tsu Chi
telah tesebar di 47 negara dengan anggota lebih dari enam juta orang
yang tersebardi seluruh dunia.
Yayasan Tsu Chi memiliki kepedulian mulai dari hal ringan dan kecil
yang mengingatkan pada kita yang berkunjung bahwa kebaikan dimulai dari
kesadaran diri sendiri untuk disebarkan kepada siapapun, dimanapun, dan
kapan pun. Kegiatan ini sangat terkait dengan perkuliahan mengingat Tsu Chi sebagai INGO,
merupakan aktor yang penting dalam diplomasi terutama untuk hal yang
sensitif seperti di Myanmar. Selain itu, bahasa Mandarin yang digunakan
dalam berkomunikasi selama kunjungan studi ke Yayasan Tsu Chi ini mampu melatih kemampuan para mahasiswa dalam praktek berbahasa Mandarin.(Syr)
