Perguruan Tinggi dan Media Bersinergi untuk Mewujudkan Masyarakat Madani

“Media is the silent guru” menjadi isnpirasi perayaan Dies Natalis Universitas Paramadina ke-15 kali ini.   Bertempat di Auditorium Nurcholish Madjid, Kamis , 10 Januari 2013, Kampus 1 Jl.Gatot Subroto, Jakarta, Deputi Rektor Bidang Akademik dan Riset, Totok A.Sofijanto, Ed.D menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Kontribusi Perguruan Tinggi dan Media pada Masyarakat Madani.”

Media sebagai Guru Masyarakat dapat memberikan pengetahuan, pencerahan, dan menggerakkan masyarakat untuk berbuat baik.  Media sebagai Guru Masyarakat memiliki perangkat yang hampir sama dengan sekolah, yaitu guru, murid, kurikulum, buku, dan lingkungan.  Media dapat memanfaatkan proses stimulus dan efek untuk mendidik masyarakat.  Di sisi lain, masyarakat juga dapat memilih media sesuai dengan kebutuhannya (uses & gratifications).  Ruang kelas media adalah ruang publik yang dalam konsepsi Habermas adalah ruang yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan ekonomi.  Di era Internet saat ini, ada peluang bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengemukakan pendapat melalui blog, Facebook, atau Twitter.  Walaupun demikian, kita juga masih membutuhkan tokoh-tokoh yang dapat memberikan inspirasi dan semangat positif.  Menurut Prof. Nurcholish Madjid, masyarakat yang memiliki optimisme akan lebih produktif dan mampu mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

Media sebagai Guru Masyarakat dapat menerapkan tiga strategi, yaitu pendekatan pertama kognitif, afektif, dan psikomotorik; kedua, menanamkan disiplin, membuka diskusi, dan pengembangan karakter; ketiga, dengan pendekatan taksonomi Bloom mulai dari mengingat sampai membuat sesuatu.

Tantangan media sebagai Guru Masyarakat antara lain profesionalisme yang masih rendah, dominasi pemilik media, dan pelanggaran etika jurnalisme.  Media dan awaknya harus menyadari bahwa pekerjaan mereka memiliki dampak yang besar dalam mendidik bangsa Indonesia.  Pengungkapan kasus korupsi memang bagian dari peningkatan kredibilitas moral.  Tindakan kriminal dapat dicegah dengan peningkatan sanksi hukum dan sanksi sosial, selain moralitas pribadi.  Media dapat membantu meningkatkan semua aspek tersebut, tidak hanya aspek sanksi sosial.   Media – awak dan pemiliknya -- hendaknya memikirkan tinggalan (legacy) untuk keluarga dan masyarakat sepeninggal mereka.  Tinggalan yang terbaik adalah kejujuran dalam bekerja sehingga bangsa Indonesia menjadi maju, demokratis, adil, dan makmur. Sebagai guru, media dapat menjalankan tugasnya mendidik dan menyebarkan rasa optimisme di masyarakat, sekaligus memberikan pencerahan tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita.

Paparan orasi Totok A.Sofijanto, Ed.D, yang berlatar belakang jurnalis dan sekaligus doktor pendidikan, menegaskan bahwa media memiliki andil yang besar dalam mewududkan salah satu janji kemerdekan Negara Republik Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui dies natalis kali ini Universitas Paramadina ingin menyampaikan pesan bahwa tugas mencerdaskan kehidupan bangsa tidak semata-mata menjadi tugas lembaga pendidikan saja tetapi juga menjadi tugas bersama khususnya media.  Media menjadi penting karena optimisme dan kecerdasan bangsa ini dibangun oleh apa yang public baca di media.

Dalam perayaan dies natalis ini juga Paramadina  akan memberikan penghargaan kepada tokoh media karena kontribusinya terhadap bukan saja dunia media tetapi juga bagi masyarakat Indonesia.  Penyerahan Award akan dilakukan oleh Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, Ph.D

Acara ini selain mengundang para tokoh media, perusahaan yang menjadi partner, tokoh masyarakat dan para rekan jurnalis yang telah mendapatkan beasiswa paska sarjana di Paramadina Graduate School.

Media dapat berkontribusi lebih baik jika didukung pleh jurnalis-jurnalis yang handal. Berdasar pada keyakinan bahwa jurnalis memegang peranan penting dalam mencerdaskan masyarakat secara luas,  Universitas Paramadina sendiri secara serius mengembangkan kegiatan pemberian  beasiswa dalam Paramadina Fellowship for Journalists untuk melanjutkan kuliah paska sarjana sejak tahun 2009. Total sudah ada 5 angkatan penerima beasiswa paska sarjana Paramadina. setiap tahun Paramadina membuka kesempatan kepada sekitar 10 orang jurnalis untuk menerima beasiswa.  Dan kini tidak hanya jurnalis, tetapi aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan guru juga diberikan kesempatan mendapatkan beasiswa.

***

Tentang Universitas Paramadina.

Universitas Paramadina, yang berdiri tahun 1998, didirikan bukan untuk meraih peluang bisnis melainkan sebagai idealisme yang diterjemahkan dalam perjuangan moral yang kongkrit. Melalui perencanaan dan perumusan ide-ide besar secara matang dan konsisten, idealisme tersebut telah mendorong Universitas Paramadina selalu berusaha untuk tetap aktual dalam menjawab tantangan zaman, dan berjuang untuk mendukung tegaknya masyarakat madani yang terdidik dan beretika. Dengan berpegang pada nilai-nilai ke-Islaman, kemodernan dan ke-Indonesiaan, Paramadina mendorong mahasiswanya untuk terus mendalami teknologi,kewirausahaan dan peresapan makna kehidupan.

Mengingat pentingnya perjalanan hidup setelah menjadi sarjana, Universitas Paramadina mendorong mahasiswa membangun karir melalui program, pelatihan soft skill dan kerjasama dan kerjasama dengan perusahaan dan industri untuk menempatkan para alumni.  Hal tersebut sejalan dengan core kompetensi Universitas yaitu Leadership, Entrepreneurship dan Ethics yang merupakan implementasi dari core values kami yaitu KeIslaman, keIndonesiaan dan Kemodernan.

Universitas Paramadina memiliki 8 Program Studi S1 ( Desain Komunikasi Visual, Desain Produk Industri, Falsafah dan Agama, Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Manajemen, Psikologi, Teknik Informatika ) dan 5 peminatan program S2 ( Strategic Finance, Keuangan Islam, Diplomasi & Kebijakan Internasional, Komunikasi Politik dan Komunikasi Korporat).     Dalam rangka berkontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia, Universitas Paramadina memberikan beasiswa untuk jenjang S1  (Paramadina Fellowship Program dan Paramadina Social Responsibility Program) dan beasiswa khusus jurnalis, NGO aktivis dan guru untuk jenjang S2.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Hendriana Werdhaningsih, M.Ds
Public Relations and Marketing Director
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
www.paramadina.ac.id

 

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: [email protected]
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�