Kuliah Umum

101 Ways To Be A Young And Creative Entrepreneur: Modern Psychology Point of View

1 Oktober 2022, Pukul 10.00 - 12.00 WIB

 

 

Munculnya perubahan perilaku dan peningkatan kesehatan serta kesejahteraan di masyarakat urban sebagai konsekuensi majunya peradaban dari segi teknologi, dimana perkembangan penggunaan media sosial di masyarakat perkotaan tidak hanya untuk berinteraksi namun juga sebagai media melakukan kegiatan wirausaha secara kreatif, karena di jaman sekarang perkembangan kegiatan wirausaha sangat bervariasi jika ditilik dari produk yang dihasilkan, variasi harga jual, dan strategi pemasarannya.

Proses berpikir kreatif menjadi dasar dalam menentukan jenis produk barang/ jasa dan rentang harga sesuai dengan segmen pasar yang dituju, serta bagaimana memasarkan secara unik melalui media sosial menjadi salah satu daya dorong berbasis kreativitas dalam membaca keinginan konsumen untuk memutuskan membeli produk barang/ jasa tersebut. Banyak dijumpai di media sosial jaman sekarang, produk barang/ jasa yang terkesan ringkas, simpel, namun narasi penjualannya disampaikan secara kreatif sehingga mampu membangkitkan rasa penasaran calon konsumen sehingga bisa memutuskan membeli dan menjadi konsumen loyal.

Kemudian, perilaku sehari-hari yang lekat dengan media sosial memiliki potensi dan resiko yang harus diantisipasi. Potensi terkait dengan perilaku adaptif sesuai fungsi media sosial baik melakukan interaksi sosial secara maya maupun dalam rangka menggunakan berbagai platform marketplace, sedangkan resiko bisa terkait dengan perilaku adiksi yang mungkin terjadi dalam penggunaan media sosial secara berlebihan, sebagai contoh munculnya perilaku impulsive buying dan berpikir secara instan. 

Melihat fenomena yang terjadi, Prodi Psikologi Universitas Paramadina menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema "101 Ways To Be A Young And Creative Entrepreneur: Modern Psychology Point of View" yang diadakan pada hari Minggu, 1 Oktober 2022 Pukul 10.00 - 12.00 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Adapun Narasumber pada Kuliah Umum prodi Psikologi Universitas Paramadina kali ini adalah Bapak Mohammad Satiadharma, M.B.A. yang dimoderatori oleh Ibu Syarifaniaty Miranda Agustina, M.Psi., Psikolog. 

Kuliah Umum berjalan dengan penuh antusias dan pertanyaan yang datang dari mahasiswa, ada yang sedang merintis usaha kecilnya dan ada pula yang sudah berwirausaha sembari berkuliah. Bapak Satia berpesan kepada mahasiswa untuk tidak melulu menunggu dan menjadi pekerja seumur hidup, di era yang moderen dengan perkembangan teknologi yang pesat ini kita harus mampu melihat peluang serta membuka peluang bagi yang lainnya, khususnya dalam hal kesempatan kerja. Wirausaha muda harus mampu berpikir kritis dan kreatif untuk bersaing di tengah derasnya arus globalisasi dan persaingan yang terjadi pada saat ini.

Kuliah umum ini diharapkan mampu menjadi stimulus bagi mahasiswa dalam menumbuh-kembangkan jiwa berwirausaha dalam dirinya dan mengoptimasi peluang yang ada di masa depan.

 

 

Pada tanggal 29 Oktober 2019 ibu Fatchiah E. Kertamuda dan ibu Tia Rahmania, M.Psi menjadi narasumber dalam "Seminar Sehari Tentang Kemitraan Antara Sekolah, Keluarga, dan Lingkungan Untuk Menghadapi Masalah Diseputar Remaja". Kegiatan ini merupakan bentuk kemitraan Universitas Paramadina dengan Pemerintah Daerah Kabupataen Lebak dengan tema "Optimalisasi Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Peningkatan Kesejahteraan Daerah". Pelaksanaan kegiatan seminar sehari tersebut dilandasi dengan analisa keberadaan aktor pembangunan yang paling penting diperhatikan saat ini adalah generasi milenial, karena generasi ini dalam beberapa tahun kedepan akan menggantikan kita untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara kita banyak berharap dan menyandarkan diri pada generasi milenial, mereka dihadapkan pada tantangan yang berbeda dari lingkungan dan berbagai persoalan yang muncul disekitarnya, seperti kenakalan remaja, tindak kekerasan, narkoba, dll. Oleh karena itu sangat perlu memberikan pembekalan kepada pemangku kepentingan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan perkembangan generasi milenial tersebu, yakni Guru, Pembina/penyuluh keluarta, dan orang tua. Perlu penyegaran kembali kepada guru, pembina/penyuluh keluarga, dan orang tua tentang bagaimana menggali potensi pendidik dalam menghadapi generasi milenial serta upaya bersama mencegah dan menghadapi masalah kekerasan dilingkungan dan narkona. Dan kepada siswa/remaja generasi milenial perlu diberikan pembekalan dan pengetahuan yag memadai tentang bagaimana menjadi generasi milenial emas, yang siap menerima tongkat estafet di masa yang akan datang.

Sebagai upaya program studi untuk bisa membangun kompetensi lulusan yang sesuai dengan tuntutan pasar, maka kurikulum yang dibangun harus mampu mengikuti tuntutan tersebut. Dalam hal ini program studi psikologi universitas Paramadina menjadikan beberapa mata kuliah yang ada selain penguatan dalam hal materi, keberadaan  praktik lapangan yang bersentuhan secara langsung dengan permasalahan dan kebutuhan di masyarakat juga menjadi tujuan dalam pembelajaran. Untuk mata kuliah yang memiliki model pembelajaran dengan praktik di lapangan sendiri salah satunya adalah Mata Kuliah Penulusuran Minat dan Bakat. Dalam mata kuliah Penelusuran Minat dan Bakat ini praktik administrasi sebagai salah satu penilaian yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Pada tanggal 18 Oktober 2019, program studi psikologi kembali melakukan ujian praktik adminsitrasi seperti pada tahun sebelumnya dan untuk tahun ini diadakan di SMK 26 Rawamangun dengan supervisi langsung dosen pengampu yaitu ibu Alfikalia M.Si, Psikolog dibantu dengan para asisten dosen. Kegiatan ujian praktik administrasi tes minat dan bakat di SMK 26 ini dilakukan oleh Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Penelusuran Minat Bakat. Dengan ujian praktek langsung di masyarakat, mahasiswa dapat mengimplementasikan langsung ilmunya dalam situasi nyata.

Dosen prodi Psikologi, Alfikalia, M.Si., Psikolog, yang juga merupakan Koordinator Mata Kuliah Antikorupsi Universitas Paramadina dan Penyuluh Antikorupsi bersertifikasi LSP KPK,  menjadi Narasumber dalam kegiatan ToT Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi sebagai Narasumber. Topok materi yang disampaikan adalah Implementasi Pendidikan Antikorupsi (PAK) sebagai Mata Kuliah Mandiri dan Sisipan, serta Pembuatan RPS Matakuliah Pendidikan Antikorupsi.

ToT ini merupakan inisiatif KPK bekerja sama dengan LLDIKTI seluruh Indonesia agar tersedia pengajar mata kuliah Pendidikan Antikorupsi. Dengan demikian, mata kuliah PAK bisa dilaksanakan secara merata dan menyeluruh di Perguruan Tinggi di Indonesia, yang merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi.

Ibu Alfikalia membantu KPK sebagai narasumber dalam kegiatan ToT tersebut dalam kegiatan di LLDIKTI Wilayah III di Jakarta (16-17 Juli 2019), LLDIKTI Wilayah XII di Ambon (5-6 September 2019), dan LLDIKTI Wilayah XIII di Banda Aceh (29-30 Oktober 2019).

Remaja adalah individu yang mengalami masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa dengan perubahan fisik dan psikologis yang cepat, dimulai dari usia 10-11 hingga 19-21 tahun (King, 2007; Papalia, Wendkos-Olds, & Duskin-Feldman, 2007). Pada masa ini, remaja merasa lebih dewasa, lebih bebas, mulai berani mencoba hal baru dan berisiko (Burrow-Sanchez, 2006; Hawlett, Williams, & Subramaniam, 2012). Remaja mengalami perubahan yang terjadi tidak hanya pada perubahan fisik (Santrock, 2003), namun juga konsep diri yang di dalamnya memuat perkembangan identitas remaja (Gunarsa & Gunarsa, 2008). Beberapa perubahan tersebut dapat menimbulkan stres pada remaja, sehingga saat ini banyak ditemukan remaja yang kurang mampu mentolerir stres yang dialami dengan cara-cara yang negatif. Masa peralihan inilah yang membuat remaja memiliki banyak masalah yang dihadapi. Permasalahan yang dialami oleh individu berasal dari dalam individu dan lingkungan sekitar. Berbagai masalah ini muncul karena individu dalam masa pencarian jati diri (dalam Fitri, E.A, 2017).

Memasuki fase perkembangan dinamis yang dialami oleh individu, untuk mencapai sebuah perkembangan optimal dan pemantapan pribadi tidaklah mudah. Individu harus melalui lika-liku dan gejolak yang ada di dalam dirinya karena pada setiap fase perkembangan individu harus menyelesaikan tugas perkembangannya. Tugas perkembangan ini harus diselesaikan oleh individu agar mampu untuk mencapai tahap perkembangan yang berikutnya secara optimal (dalam Fitri, E.A, 2017). Dalam proses pemantapan pribadi banyak hal yang dapat dilakukan oleh remaja, tentunya dengan kegiatan-kegiatan positif yang dapat meningkatkan pengembangan diri mereka agar semakin mantap dalam menjalani kehidupan. Salah satunya adalah dengan kegiatan art therapy berupa menggambar The Tree of Life. Art therapy adalah sebuah teknik terapi dengan menggunakan media seni, proses kreatif, dan hasil dari seni untuk mengeksplorasi perasaan, konflik emosi, meningkatkan kesadaran diri, mengontrol perilaku dan adiksi, mengembangkan kemampuan sosial, meningkatkan orientasi realitas, mengurangi kecemasan dan meningkatkan penghargaan diri (American Art Therapy Association, 2013, dalam Subroto, U., Andy, S., & Sandy, S, 2018). Art therapy mirip dengan teknik terapi lainnya, mendorong individu untuk masuk dalam proses pengembangan diri untuk mencapai pengertian atas makna hidup, kesadaran yang lebih tinggi, perasaan lega dari emosi yang intens atau trauma, menyelesaikan konflik dan masalah, memperkaya hidup, dan meningkatkan kesejahteraan (Malchiodi dalam Malchiodi, 2012). Menurut David Denborough di dalam bukunya yang berjudul Collective Narrative Practices menjelaskan bahwa konsep “The Tree of Life” dapat memungkinkan individu untuk berbagi cerita mengenai kehidupan individu dan hal ini telah menjadi salah satu pendekatan umum dalam lingkup pendidikan. Dengan menggambar “The Tree of Life” kita dapat melihat kisah hidup individu dan bersama-sama mencari cara untuk menciptakan cerita yang dapat memiliki arti/makna di masa kini dan masa depan kehidupan mereka (Denborough, 2008).

Oleh karenanya, kegiatan art therapy ini diharapkan dapat membantu remaja dalam merefleksikan kehidupannya dengan asosiasi perlambangan “pohon yang bertumbuh” sehingga remaja dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, dan arah hidupnya dengan lebih jelas. Dengan kegiatan ini, remaja setidaknya dapat menumbuhkan kesadaran diri dalam proses pembentukan konsep diri dan belajar merefleksikan hal-hal apa saja yang dialami selama ini. Selain itu, The Tree of Life juga dapat membantu remaja bagaimana mereka dapat melihat dan memaknai kehidupan mereka saat ini dan untuk masa depannya kelak.

Prodi Psikologi Paramadina dalam pekan ilmiah tahun 2019 ini mengadakan kegiatan mini workshop art therapy pada tanggal 9 Oktober 2019. Dalam kegiatan ini dua dosen program studi psikologi yaitu Dessy Syahniar, M.Psi, Psikolog dan Dinar Saputra, M.Psi, Psikolog bekerjasama dengan Addi Chandra, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog yang menekuni teknik Art Therapy dalam praktik psikologinya menjadi narasumber dalam kegiatan yang mengundang beberapa siswa SMA/SMK/Sederajat. Adapun tujuan dari kegiatan ini  mengenalkan kepada para remaja terkait dengan teknik Art Therapy serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari guna menunjang perkembangan yang lebih sehat bagi para remaja. Dalam kegiatan mini workhsop ini sendiri dihadiri perwakilan guru dan siswa yang berasal dari SMA Islam Al Azhar 2 Pejaten, SMA Budhi Warman I, SMAN 42, SMA Angkasa 1, SMA Angkasa 2, SMA Perguruan Cikini Jakarta serta SMK Walisongo. Dalam kegiatan ini, siswa-siswi SMA melakukan praktik art therapy dengan dibimbing oleh para narasumber.

  1. Pekan Ilmiah Psikologi "Manajemen Stres Mahasiswa di Universitas Paramadina: Penerapan Intervensi Psikoterapi ILHAM Al-Ghazali"
  2. Pekan Ilmiah Psikologi "Mencegah Penyakit Degeneratif di Usia Dini"
  3. Dosen Tamu Program S2 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
  4. Pekan Ilmiah Psikologi "Penggunaan Permainan (Game) Sebagai Salah Satu Bentuk Kesempatan Belajar Untuk Mencapai Kompetensi Matematika Siswa"
  5. Narasumber Executive Program for Suistainable Partnership
  6. Yudisium Lulusan Program Studi Psikologi Periode Oktober 2019
  7. Pekan Ilmiah "Intervensi Psikologi Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup"
  8. Kunjungan Studi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Filipina
  9. Membuat Konten Berkualitas Di Media Sosial
  10. Kerjasama Universitas Paramadina dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Psikologi Indonesia
  11. Workshop: Manajemen Media Sosial
  12. DISKUSI SISTEMATIKA TEORITIK ILHAM THERAPY AL-GHAZALI Dalam Mendukung Pengembangan Psikoterapi Islam Program Studi Psikologi Universitas Paramadina
  13. Kuliah Umum Mengembangkan Kesejahteraan Psikologis Siswa dengan Tuna Rungu melalui Pendidikan Inklusif
  14. DISKUSI SISTEMATIKA TEORITIK ILHAM THERAPY AL-GHAZALI Dalam Mendukung Pengembangan Psikoterapi Islam Program Studi Psikologi Universitas Paramadina
  15. Kuliah Umum Psychological First Aid: Sistem Manajemen Kebencanaan & Peran Psikologi dalam Penanganan Bencana
  16. DISKUSI PSIKOLOGI SUFI & ILHAM THERAPY (ILMU, HAL, & AMAL) AL-GHAZALI Dalam Mendukung Pengembangan Psikoterapi Islam Program Studi Psikologi Universitas Paramadina
  17. Kuliah Umum "Mengembangkan Kesejahteraan Psikologis Siswa Dengan Tuna Rungu Melalui Pendidikan Inklusif"
  18. EXIT COURSE PROGRAM STUDI PSIKOLOGI “KIAT SUKSES MEMULAI KARIR”
  19. Praktik Mahasiswa Mata Kuliah Penelusuran Minat dan Bakat
  20. Diskusi Pengembangan Psikoterapi Islam Program Studi Psikologi Universitas Paramadina

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: [email protected]
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�