Bedah Buku Dr. Abdul Moqsith Ghazali " Argumen Pluralisme Agama Membangun Toleransi Berbasis Al Qur'an"

 

Kegiatan bedah buku " Argumen Pluralisme Agama, Membangun Toleransi Berbasis Al Qur'an" diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2009, bertempat di Auditorium Nurcholish Madjid, pembicara : Syafii Anwar (Direktur ICIP), Ph.D, Prof.Said Agil (Ketua PBNU), Dr.Abdul Mogsith Ghazali (penulis buku). Buku karangan Dr. Abdul Moqsith Ghazali ini berisi sikap teologis Al Qur'an dalam merespon pluralitas agama dan umat beragama. Al Qur'an jika dipahami secara jujur dan cerdas, bersikap lebih toleran dibandingkan dengan sikap sebagian umat yang berpikiran parsial. Buku ini telah melakukan terobosan dalam mengungkapkan tersedianya kerangka normatif (tafsir) Al Qur'an untuk menopang toleransi beragama. Buku ini memiliki kontribusi penting bagi penguatan toleransi beragama dalam perspektif Muslim.

Pembicara pertama yaitu Kyai Said menjelaskan akar-akar pluralisme dalam Islam, baik secara historis maupun doktiner (Al Qur'an dan Hadits), misalnya dijelaskan bahwa secara  historis Islam datang pada abad ke-7 Masehi. Ditengah keberagaman agama masyarakat Arab pada masa itu, baik kaum Yahudi, Nasrani, kaum Pagan, kaum Hunafa (pengikut ajaran Nabi Ibrahim yang tidak memeluk agama Yahudi dan Nasrani).

Pembicara kedua yaitu Syafi'i Anwar menyatakan bahwa pluralisme sangan berbeda dengan relativisme agama. Syafi'i dengan mengutip ungkapan Hans Kung, juga merekomondasikan bahwa pluralisme seharusnya bisa menjadi etika global pada masa yang akan datang. Diakhir penjelasannya, Syafi'i memberikan rekomondasi pada penulis buku untuk melanjutkan ijtihad intelektualnya dengan menulis buku bertema Fiqh Siyasah yang berkaitan dengan pluralisme.

Pembicara ketiga yaitu Dr. Abdul Moqsith Ghazali menegaskan kembali tesis-tesis yang telah ditulis dalam bukunya. Menurut beliau, " Seorang pemikir muslim tidaklah cukup beragumentasi dengan dalil-dalil teologis akan tetapi harus didukung oleh dalil-dalil historis, dimana nilai-ideal-teologis itu dimanifestasikan dalam ruang dan waktu. Akar-akar konflik antaragama tidaklah disebabkan oleh asumsi teologis penganutnya, tapi lebih banyak disebabkan oleh permasalahan sosial ekonomi politik yang tidak selesai diantara mereka.

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: info@paramadina.ac.id
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�