Membongkar Kontrol Tatapan : Viktimisasi dan Kerentanan Struktural

 

Jakarta, Kompas (12/1/2012)- Media Massa diminta untuk berlaku adil dalam memberitakan kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Langkah itu diperlukan agar media massa tidak ikut menambah tekanan kepada kaum perempuan yang kerap menjadi korban sekaligus mendukung kesetaraan gender.

Harapan itu disampaikan aktivis perempuan Dr. Phil Dewi Candraningrum dalam diskusi "Membongkar Kontrol Tatapan : Viktimisasi dan Kerentanan Struktural di Universitas Paramadina, Jakarta, 11 Januari 2012.

Menurut Dewi Candraningrum, budaya di Indonesia saat ini masih cenderung menyudutkan perempuan. Masyarakat masih menganggap kekerasan seksual  sebagai sesuatu yang lumrah. Perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual seperti diperkosa , justru kerap kali disalahkan, terutama akibat dianggap mengenakan pakaian yang mengundang hasrat laki-laki.

Kondisi ini semakin parah karena perilaku birokrasi pemerintah juga masih sangat bias gender. Saat bersamaan, sebagian media masih memberitakan kekerasan seksual dengan cara yang bias.

Mungkin kondisi ini dipengaruhi adanya anggapan bahwa pemberitaan vulgar semacam itu mempunyai pasar  yang baik.

"Tanpa mendapat  perlindungan, perempuan akhirnya justru semakin tertekan. Perempuan yang sudah  menjadi korban kekerasan seksual terbebani secara psikologis dan bisa membuat mereka bunuh diri, atau bahkan gila , '' katanya.

Kemarin, Wakil Ketua Komisi Nasional Antikekerasan terhadap perempuan Masruchah dalam  diskusi : "Etika  Perlindungan Privasi dalam Peliputan Kejahatan Seksual" di kantor Komnas Perempuan Jakarta mengatakan kekerasan seksual adalah isu rumit dari seluruh peta kekerasan terhadap perempuan.

Komnas Perempuan mencatat dalam waktu 13 tahun terakhir, kasus kekerasan seksual berjumlah hampir seperempat dari seluruh total kasus kekerasan atau 93.960 kasus dari seluruh kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan 400.939 kasus artinya, setiap hari 20 perempuan menjadi korban kekerasan seksual.

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: info@paramadina.ac.id
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�