DISKUSI SISTEMATIKA TEORITIK ILHAM THERAPY AL-GHAZALI Dalam Mendukung Pengembangan Psikoterapi Islam Program Studi Psikologi Universitas Paramadina

Print

Psikoterapi adalah sebuah treatmen terhadap gangguan-gangguan jiwa yang mencakup kognisi, afeksi, dan gangguan penyesuaian perilaku (behavioral) melalui penggunaan teknik-teknik psikologis, bukan melalui treatmen yang bersifat fisik maupun biologis (Thackery dan Harris, 2003). Konseling sendiri merupakan istilah lain yang seringkali digunakan untuk menunjuk pada maksud dan tujuan yang sama dengan psikoterapi. Namun para pakar ilmu psikologi memiliki perbedaan pandangan. Sebagian menganggap bahwa konseling dan psikoterapi adalah dua hal yang berbeda, sehingga munculah penjelasan mengenai perbedaan psikoterapi dan konseling yang dimaksud.

Sedangkan jika mengacu pada terminologi sufisme, pengertian psikoterapi sufi dalam hal ini adalah metode penyucian diri (Tazkiya al-Nafs) yang dikembangkan oleh para sufi untuk membantu para murid dalam mengembangkan kemampuan spiritualitasnya (searching for meaningful life), atau mengatasi penyakit hati (amra>d al-qulu>b) serta gangguan kejiwaan (Asqa>m al-nufus) yang dialaminya (recovery from illness), yang mencakup aspek; ilmu (knowledge), Ha>l (state), Amal) dan spiritual (Ruh), dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Adapun tujuan utama psikoterapi sufi dalam hal ini adalah untuk mengembalikan atau mendekatkan manusia kepada realitas yang sejati (Tuhan) sebagaimana asalnya.

Tujuan pemberdayaan inilah yang menurut Deikman tidak mampu dijangkau oleh psikoterapi modern. Deikman menambahkan bahwa psikoterapi sufi menawarkan sebuah perspektif yang jauh lebih luas. Oleh karenanya, untuk dapat merumuskan dan membuat rancangan terapi agar lebih komprehensif, diperlukan adanya pemahaman yang mendalam terkait dengan sistematika teoritik ilham therapy Al-Ghazali yang didalamnya juga memuat penjelasan mengenai tipologi kepribadian, konsep abnormalitas manusia yang mengarah pada klasifikasi gangguan kejiwaan secara klinis maupun dalam perspektif psikologi sufi, hingga pada tujuan psikoterapi Al-Ghazali.

Dalam upayanya untuk mengembangkan psikoterapi Islam yang berbasis pada konsep yang sudah dikembangkan oleh Al-Ghazali maka program studi psikologi dalam hal ini telah melaksanakan kegiatan berupa diskusi yang berkelanjutan. Untuk kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2019 ini merupakan kegiatan diskusi kedua yang mempelajari lebih mendalam terkait dengan sistematika teoritik therapy yang sudah dikembangkan Al Ghazali. Kegiatan diskusi ini akan berlanjut hingga nantinya akan melakukan uji coba terapi yang sudah dikembangkan oleh Al Ghazali dalam upayanya mengenalkan kembali serta mengembangkan psikoterapi Islam sebagai salah satu pilihan yang bisa dilakukan berdampingan dengan terapi-terapi mainstream psikologi yang sudah ada.

Joomla SEF URLs by Artio