Jusuf Kalla Bicara Kepemimpinan Efektif

Mantan Wakil Presiden H.Muhammad Jusuf Kalla (JK) tetap disukai banyak orang. Selasa (27/1/2010) JK muncul di depan 400-an pengusaha, professional, bankir, aktivis, politisi dan mahasiswa dalam seminar mengenai kepemimpinan yang berkewira-swastaan (entrepreneurial) dan efektif di Graha Niaga, Jakarta. Saat itu sekaligus JK meluncurkan program... 

 

Saat itu sekaligus JK meluncurkan program workshop dua hari ‘JK on Leadership’ yang akan dilaksanakan setiap bulan mulai Februari mendatang di kampus pasca-sarjana Universitas Paramadina (Paramadina Graduate Schools - PGS), di gedung The Energy, kawasan SCBD. Pada peluncuran itu, JK menerima brosur ‘JK On Leadership’ dan business card dari Rektor Paramadina Anies Baswedan Ph.D. — sebagai tanda diresmikannya program workshop --  dilanjutkan dengan penyerahan keping cakram (CD) modul workshop oleh Sugeng Purwanto dan Handi Riza, dua pimpinan PGS yang juga merupakan penyusun modul dan studi kasus yang akan dijadikan materi workshop.

 

Acara peluncuran diperkaya dengan diskusi yang menghadirkan Bima Arya Sugiarto (Charta Politika), Komaruddin Hidayat (Rektor UIN, Jakarta), Sandiaga Uno (Pendiri Saratoga Capital & Recapital Advisor), dan Soegeng Sarjadi (Soegeng Sarjadi Syndicate). Sebagai Moderator adalah Wijayanto MPP, salah seorang deputi rektor Universitas Paramadina dan penggagas buku Anti Korupsi setebal lebih dari 1,170 halaman yang belum lama diterbitkan di Jakarta.

“Sebagai tokoh fenomenal yang bergaya informal, Muhammad Jusuf Kalla (JK) dikenal cepat tanggap, berani mengambil risiko dan humoris. Ia juga kreatif. Di tangannya, berbagai keputusan penting bagi bangsa Indonesia telah dibuat, “ kata Anies Baswedan. Gagasan mengenai workshop bersama JK ini sesungguhnya sudah lama dirancang, dan bukan dalam rangka merespon situasi akhir-akhir ini. Hal ini bermula sekitar seminggu sesudah Pilpres selesai, pertengahan tahun lalu. Saat itu, sang Rektor berdiskusi bersama JK, dan keduanya bicara mengenai 400-an keputusan yang pernah diambil JK. Maka muncullah ide membuat studi kasus, agar bisa untuk berbagi dengan berbagai kalangan. “Dari situlah muncul gagasan untuk dikembangkan menjadi kegiatan yang juga mencakup workshop on leadership,” kata Anies lagi.

Menurut JK, orang bisa meningkatkan kemampuan leadershipnya melalui empat cara. membaca buku, mengikuti kursus, belajar dari role model dan berbagi pengalaman. Yang paling efektif adalah belajar dari role model dan berbagi pengalaman,.Nah dalam workshop nantinya kita akan berbagi pengalaman sekaligus dalam kursus," kata JK yang disambut tepuk tangan hadirin. Masih menurut JK, ada beberapa hal yang diperlukan dalam kegiatan seorang pemimpin. Pertama adalah niat baik, kemudian logika atau pengetahuan yang memadai. Lalu harus ada nyali, keberanian. "Jangan sampai takut. Ada kalanya pemimpin takut, tapi cukup dalam hati saja, tidak boleh kelihatan," kata JK. Yang terakhir, tapi tidak kalah penting adalah bahwa seorang pemimpin itu harus ikhlas.

JK yang kelahiran Wattampone Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942, itu belakangan ini banyak muncul bersama Anies Baswedan. Pertama karena kantornya yang baru, PMI, berlokasi di samping kampus Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Mampang. Jumat (22 Januari) lalu JK malah nongkrong bersama Anies dan lain-lain di kantin mahasiswa Paramadina sesudah mereka usai melaksanakan solat Jumat bersama di aula Paramadina. Kedua, karena JK rupanya punya jiwa pendidik sehingga amat mencintai sekolah dan perguruan tinggi. Perjalanan karir mantan Ketua HMI  ini memang dimulainya sebagai guru. Sesudah itu, ia menjadi pengusaha, lalu politisi.

Anak dari pasangan pengusaha Haji Kalla dan Athirah ini pertama kali menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid. Keputusannya terjun ke panggung politik berhasil menjadikannya seorang negarawan yang disegani kawan dan lawan. Gaya JK rupanya telah memberikan warna tersendiri bagi bangsa kita. Pendekatan yang khas dan efektifitas kememimpinan yang ia tunjukkan telah memberikan angin segar bagi banyak orang. “Saya merasa Indonesia memerlukan pemimpin di berbagai bidang yang entrepreneurial dan efektif, cepat merespon tantangan dan berani mengambil risiko serta tanggung-jawab,” kata Anies Baswedan.

Lebih jauh mengenai workshop dua hari itu, menurut Anies nantinya JK akan berbagi pengalaman melalui berbagai studi kasus yang ia jalani selama memimpin negeri ini. Di antara materi yang akan dibicarakan adalah, “Leadership in Business, Politics and Government,”  dan “Leadership in peace-building process”, dan berbagai kasus yang sangat menarik dan aplikatif.

Menurut Anies, setelah 3 angkatan workshop di Jakarta, JK on Leadership akan dilaksanakan di berbagai kota di seluruh Indonesia, untuk mendorong munculnya pemimpin dan negarawan yang entrepreneurial dan efektif.

Berapa JK dibayar? “Oh tidak, beliau tidak menerima bayaran. Seluruh pemasukan dari workshop ini akan digunakan untuk memberikan beasiswa bagi para lulusan SMA untuk belajar di Universitas Paramadina melalui ‘Paramadina-JK Fellowship Program’,” kata Anies lagi. “Setelah dua batch, kita akan adakan batch ketiga khusus untuk tokoh mahasiswa, tokoh media dan tokoh politik muda, dibawah 30 tahun. Yang ini tentunya gratis.," tambah Anies.(Syafiq B.Assegaff).

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: info@paramadina.ac.id
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�