Lech Walesa Menghipnotis Audience di Paramadina

Print

“Demokrasi belum tentu memberikan hasil yang baik dan fair bagi semua pihak, apabila yang berjalan adalah DOLLAR DEMOKRASI, dimana mereka yang mempunyai banyak tabungan mampu mempengaruhi jalannya demokrasi,” Kata Lech Walesa saat menjawab pertanyaan mahasiswa Paramadina. “Demokrasi harus mampu memberikan keseimbangan antara peran civil society, pemerintah dan swasta; hanya dengan begitu demokrasi akan memberikan kemakmuran bagi semua pihak.” tambahnya.

Lech juga menekankan tentang pentingnya peran pemerintah dalam membantu masyarakat yang tertinggal. Ia mengibaratkan bahwa sistim ekonomi kapitalisme saat ini mendorong manusia untuk melakukan kompetisi bebas. “Seperti tikus, ketika dilepas mereka akan berlomba….berlari secepat mungkin untuk bisa mendapatkan keju. Tikus yang datang belakangan tidak akan mendapatkan apa-apa. Tugas pemerintahlah untuk membantu kelompok yang lemah.” tandasnya dalam diskusi yang dipandu oleh Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina.

 

Tentang pengangguran, Lech berkeyakinan bahwa sebenarnya tingkat pengangguran di banyak negara bisa ditekan jauh dari tingkat sekarang ini. “Kita lihat kota-kota tempat kita tinggal, banyak bagian kota yang tidak layak dan perlu dirombak. Ini sebenarnya ladang bagi penyerapan tenaga kerja baru. Job is everywhere.”kata Lech. Lech menambahkan perlunya penerapan teknologi secara bijaksana karena teknologi mampu mengantikan tenaga manusia dan berpotensi meningkakan pengangguran. “Dulu saya adalah pekerja galangan kapal. Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke sana dan ternyata pekerjaan saya sudah digantikan oleh mesin.” Katanya. “ Uniknya, kondisi kerja saat ini lebih baik daripada jaman saya dulu. Sekarang mesin pun diberi tempat yang bagus dan ber-AC lagi beda dengan saat saya masih menjadi buruh.” Kata Lech disambut tawa dan tepuk tangan dari para hadirin.

Dalam kesempatan tersebut, Lech mendorong para pemuda untuk melakukan apa saja yang terbaik bagi diri dan bangsanya. Dia mengaku bahwa saat dia masih bekerja sebagai pekerja galangan kapal, sama sekali tidak terbersit keinginan dalam dirinya untuk menjadi Presiden.

Lech Walensa, mantan presiden Polandia, nampaknya merupakan tokoh yang masih melekat diingatan banyak pihak di Indonesia, hal ini terbukti dari begitu banyaknya peserta yang hadir dalam diskusi di Universitas Paramadina tersebut. Dengan gayanya yang humoris tetapi mengelora, Lech berhasil menghipnotis sekitar 300 peserta yang hadir. Ratusan hadirin memberikan standing ovation saat Lech mengakhiri diskusi. Para mahasiswa berebut tanda tangan dan berfoto bersama Lech Walensa.

***

Untuk Informasi lebih lanjut silahkan hubungi :
Direktorat Humas dan Pemasaran Universitas Paramadina:
Ajeng-0812 88 640 858 (This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.) dan Liz-0818 778 749 (This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.)

 

Joomla SEF URLs by Artio