Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tercepat di Asia, setelah Cina dan India

Print

Dampak krisis Yunani tidak akan mempengaruhi ekonomi Indonesia dikarenakan kuatnya fundamental ekonomi. Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6 persen dari rata-rata Asia 7,1 persen merupakan negara ketiga tercepat setelah Cina dan India. Angka konsumsi domestik yang kuat dilihat dari tingginya angka penjualan kendaraan bermotor, sektor retail konsumsi bahan bangunan yang tinggi menjadi indikatornya. Demikian dikatakan Milan Zavadjil, Senior Representative IMF dalam kesempatan diskusi IMF Regional Economic Outlook 2010 di Kampus S2 Paramadina, The Energy, SCBD, Jakarta.

Mahmood Pradhan, Senior Advisor IMF menyampaikan fakta pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang bervariasi antarnegara menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia yang memang lebih menonjol. ”Salah satunya karena pemulihan cepat yang terjadi di negara-negara di Asia,” tuturnya. Acara yang berlangsung pada 17/5 ini dipandu oleh Dinna Wisnu, Direktur Paramadina Graduate School.

Menyebut 'Sri Mulyani Effect' dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, Fauzi Ichsan ekonom senior Standard Chartered menyampaikan bahwa investor memandang positif reformasi birokrasi yang digulirkan mantan menteri keuangan tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh di sektor konsumsi dan lemah di bidang industri. Untuk jangka panjang, Pertumbuhan Indonesia dipandang tidak cukup berkelanjutan. Dengan pertumbuhan 6 persen per tahun, maka Indonesia hanya  menyamai pencapaian Malaysia dalam 20 tahun kedepan, atau 24 tahun untuk menyamai pertumbuhan rata-rata ekonomi dunia. Demikian disampaikan oleh Wijayanto, Managing Director Paramadina Public Policy mengkritisi pemaparan sebelumnya.

 

 

Joomla SEF URLs by Artio