MENTAL JUARA GENERASI MUDA

Menjadi sosok yang memiliki ketahanan dalam menghadapi beragam kesulitan merupakan tantangan bagi setiap orang, terutama bagi generasi muda yang saat ini sangat didominasi oleh kekuatan pada teknologi.

Tidak semua orang akan dengan cepat merespons atau secara tanggap mampu mengendalikan diri dalam situasi yang menekannya. Sosok yang mampu menghadapi hal tersebut adalah sosok yang benar-benar memiliki mental yang kuat atau di sini disebut sebagai mental juara.

Memiliki mental juara tidak hanya bagi orang-orang yang sedang menghadapi pertandingan atau perlombaan. Akan tetapi perlu juga dimiliki oleh seseorang, khususnya generasi muda yang sedang ‘berperang’ melawan kemajuan pesat teknologi.

Perkembangan teknologi sangat cepat memberikan pengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berbagai dampak dari perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, ternyata sangat mempengaruhi pada perkembangan mental seorang anak. Jika pengaruh tersebut berdampak yang positif, maka hal tersebut akan dapat memberikan manfaat buat anak.

Namun, adakalanya bahkan cukup fantastis memberikan pengaruh yang tidak baik bagi perkembangan psikologis dan mental anak. Akibatnya, hal tersebut tidak bisa lagi di-’redam’ hanya dengan satu cara atau metode saja.

Agar generasi muda dapat dengan bijak menyikapi perkembangan teknologi itu maka perlu bagi pendidik, baik itu orangtua maupun guru meng-’kreasi’ mental juara pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa ini.

Peran penting mereka akan menjadikan ‘cambuk’ untuk memotivasi dan menjadi role model bagi generasi selanjutnya. Mental juara merupakan kondisi dalam diri di mana seseorang harus selalu siap dengan berbagai keadaan baik yang dapat diprediksinya hingga keadaan yang luar perhitungannya.

Oleh karena itu, membutuhkan kematangan baik dari sikap dan peri lakunya. Sikap untuk memiliki jiwa pemenang merupakan faktor dalam meraih kesuksesan. Sikap ini akan menjadikannya memiliki semangat untuk dapat terus mencapai tujuan yang dia inginkan. Seseorang yang memiliki mental juara akan berpikir secara positif tentang apa yang dihadapinya dalam keseharian.

Namun, terkadang seseorang tidak memiliki rasa percaya diri karena itu dia selalu fokus akan kemenangan dan sangat takut jika kalah. Jika seseorang merasa takut akan kekalahan, maka dia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan. Ketakutan akan kekalahan dapat mempengaruhi performa-nya dan kinerjanya. Performa tidak akan maksimal karena dia akan merasa memiliki ‘beban’ secara psikologis yang dapat mengganggu konsentrasinya.

MENUJU JUARA

Seorang yang memiliki mental juara, dia tidak akan selalu melihat ‘kemenangan’ sebagai suatu ‘keharusan’ tetapi melihat apa yang dapat dia tampilkan dengan sebaik-baiknya.

Untuk memiliki mental juara ada beberapa hal perlu diperhatikan oleh setiap orang. Pertama, membangun mental yang tangguh. Hal ini ditunjukkan dengan bagaimana seseorang memiliki ketahanan dan kekuatan didalam menghadapi situasi dan kondisi yang sangat menekannya.

Situasi yang membuatnya stres karena terdapat berbagai masalah yang harus diputuskan dengan segera ditambah lagi faktor lingkungan tidak mendukung sehingga dia benar-benar dalam kondisi terpuruk. Namun, dia tetap dapat memilah dan memilih dalam pengambilan keputusan dan dapat tetap menjaga kestabilan emosinya, dia adalah sosok yang tangguh.

Kedua, Konsistensi. Agar dapat memiliki kemampuan yang kuat maka seseorang perlu untuk melakukan aktivitas atau kegiatan secara terus menerus dan dilakukan dengan tekun dan benar. Hal ini diperlukan jika benar-benar ingin memiliki mental juara dan dapat meraih apa yang menjadi tujuan dan cita-cita. Untuk itu perlu dilakukan dengan kesadaran akan pentingnya upaya yang dilakukan agar dapat berhasil dan sukses.

Tanpa ketekunan, belum cukup untuk dapat memiliki mental juara. Segala kebiasaan, kegiatan ataupun halhal baik yang dilakukan secara konsisten akan dapat membentuk diri seseorang menjadi kuat dan memiliki pribadi yang stabil. Konsistensi yang terus dipupuk akan dapat mendukung seseorang untuk memiliki mental juara.

Ketiga, kemampuannya berkompetisi. Kompetisi terkadang memiliki anggapan sesuatu yang tidak baik dan negatif. Namun, jika dicermati ternyata berkompetensi memiliki aspek positif atau manfaat.

Sosok yang mampu memiliki daya saing dan mampu bersaing akan membantu dia untuk meningkatkan kualitas dirinya. Melalui kompetisi dia akan melihat kondisi dirinya dan mengenali dirinya lebih baik sehingga dia dapat mengantisipasi apa yang sekiranya akan terjadi dan mempersiapkan dirinya hingga akhirnya dia dapat meningkatkan kualitas dirinya.

Keempat, kemampuan untuk dapat melihat kelemahan diri dan dapat menemukan cara untuk mengatasinya. Seseorang yang menyadari akan kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya maka dia akan mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi dengan dirinya. Kesadaran akan kelemahan yang dimiliki akan segera dapat diatasinya dengan melakukan sesuatu yang lebih baik.

Sebaliknya, dengan kelebihan diri yang dia miliki maka seseorang diharapkan dapat memicu diri untuk bertindak sesuai potensi dirinya. Kelima, selalu memberikan kekuatan pada diri sendiri. Penting bagi seseorang untuk selalu memberikan kekuatan pada diri sendiri. Seiring dengan mengenali diri dengan baik maka seseorang akan mampu menghargai diri sendiri dan meyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki. Ini adalah faktor penting agar diri dapat memiliki mental yang tangguh sebagai ‘juara’.

Beberapa hal di atas dimungkinkan seseorang dapat membentuk dan meng’kreasi’ dirinya menjadi pribadi yang memiliki mental sang ‘juara’. Untuk itu diperlukan ketekunan dan kemauan yang kuat dari dalam diri.

Apalah artinya dukungan lingkungan dan orang-orang yang ada disekitar jika tidak ada kemauan dari dalam diri. Meng’kreasi’ mental juara haruslah muncul dari diri sendiri dahulu dan lingkungan akan memperkuatnya agar menjadi lebih tangguh lagi.

Meng’kreasi’ mental juara bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin, tetapi diperlukan kemauan yang kuat dari dalam diri seseorang. Kemauan dan keinginan tersebut dapat memotivasinya untuk terus berkembang dan belajar agar dapat memiliki mental yang tangguh yang mampu mengantisipasi apa yang akan dihadapinya.

*)FATCHIAH E. KERTAMUDA, Dosen Psikologi Universitas Paramadina Jakarta

 sumber http://koran.bisnis.com/read/20160731/461/570590/mental-juara-generasi-muda

*)FATCHIAH E. KERTAMUDA, Dosen Psikologi Universitas Paramadina Jakarta

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: info@paramadina.ac.id
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�

Alters und Behindertengerechter Badumbau Badezimmer Dekoration Badezimmer für ältere Menschen Badezimmer für ältere und körperbehinderte Menschen Badumbau Behindertengerecht barrierefrei gestaltetes Badezimmer Barrierefreies Bad Behindertengerechter Ebenerdigen Dusche Komplettsanierung Pflege & Barrierefreiheit Pflegegrad erhalten Sie 4.000 € Zuschuss Pflegekasse Toiletten Dekoration
George karelias satin al Marlboro double fusion satin al Marlboro touch aqua satin al Djarum black satin al Captain black dark crema sigara satin al Toscanello limoncello puro satin al Puro satin al Tutun satin al