|
(Jakarta 4 Maret 2009) Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, baru saja mendapatkan penghargaan sebagai salah seorang Young Global Leaders 2009. Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum) awal pekan ini mengumumkan 230 orang yang meraih penghargaan Pemimpin Muda Dunia -- Young Global Leaders (YGL) -- 2009.
Forum itu, sesuai press release yang mereka sebarkan akhir pekan lalu, setiap tahun memberikan penghargaan kepada sekitar 200 hingga 300-an pemimpin yang berusia kurang dari 40 tahun dari seluruh dunia dan dianggap memiliki prestasi dan komitmen kepada masyarakat, serta mempunyai potensi untuk berperan dalam memperbaiki dunia di masa mendatang.
Bersama Anies, empat tokoh muda Indonesia lainnya adalah Nia Dinata, Butet Manurung, Silverius Oscar Unggul dan Yenny Wahid. Yenny sendiri juga dosen di jurusan ilmu komunikasi Universitas Paramadina. Anies sendiri tidak ingin membanggakan diri. Ayah tiga anak yang dikenal sangat sederhana dan selalu optimis itu menganggap bahwa penghargaan kelas dunia seperti itu justeru menjadi tantangan baginya. â€ÂÂItu artinya saya harus makin menunjukkan prestasi – justru tidak bisa berpuas diri – bukan saja di tingkat nasional, melainkan di level dunia,†katanya dengan rendah hati, â€ÂÂKarena orang pasti menunggu, apa yang akan kita perbuat demi kemajuan bangsa dan dunia.â€ÂÂ
Para tokoh muda yang mendapat penghargaan dari The World Economic Forum itu berasal dari 71 negara. Mereka datang dari berbagai kalangan termasuk dunia pendidikan, pemerintahan, organisasi nir-laba, media dan masyarakat umum. Tim yang menyeleksi mereka diketuai oleh Ratu Rania Al-Abdullah dari Yordania, dan terdiri dari 31 pemimpin media ternama internasional. Kelompok yang terpilih dari 5.000-an kandidat itu mewakili semua bagian dunia: Asia Timur (54 orang), Eropa (58), Timteng dan Afrika Utara (12), Amerika Utara (45), Asia Selatan (24), sub-Sahara Africa (20) and Amerika Latin (17 ). *) (lihat catatan di bawah).
Selain Anies dan ke-4 tokoh Indonesia, terdapat pula nama-nama seperti pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg, pegolf beken Tiger Woods, Anchor CNBC-India Shireen Bhan, CEO YouTube Chad Hurley, pebalap F-1 Michael Schumacher, pelari legendaries Etiopia Haile Gebrselassie, guru besar Yale University (AS) Aleh Tsyvinski, dan astronot Korea Selatan So-Yeon Yi, serta pemain biola Singapura Huei Min Lee.
[Daftar YGLs 2009 selengkapnya dapat diakses di www.weforum.org/docs/ygl/YGL_Honorees_2009.pdf]Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969. Tumbuh dan dibesarkan di Yogyakarta, ia dikenal sebagai tokoh aktivis mahasiswa asal UGM pada era Orde Baru. Doktor ilmu politik lulusan Northern Illinois University, AS, yang lahir dari keluarga pendidik ini menyimpan tekad untuk turut membangun bangsa melalui jalur pendidikan, di antaranya dengan mengantarkan Paramadina menjadi universitas kelas dunia. Lewat perpaduan visi, ide-ide segar khas anak muda, kecerdasan dan ideologi, serta rasa bangga sebagai anak Indonesia, ia menganggap bahwa pengelolaan universitas harus didasarkan pada manajemen dengan model bisnis modern. “Universitas harus dikelola secara modern dan terkait dengan dunia swasta secara mutualistis,†kata Anies, yang pernah menjadi satu-satunya orang Indonesia yang masuk dalam daftar 100 Tokoh Intelektual Dunia versi majalah Foreign Policy, Amerika, itu.
Sejak memimpin Universitas Paramadina, hampir dua tahun lalu, Anies telah melakukan beberapa hal yang revolusioner, dan dianggap tidak lazim terjadi di dunia pendidikan swasta di Indonesia ini. Di antara terobosan yang dilakukan Paramadina, misalnya, adalah pemberian beasiswa kepada 69 mahasiswa berbakat tapi kurang mampu, pewajiban mata kuliah anti-korupsi, dan kerjasama dengan Humanitarian Policy and Conflict Research – HPCR (Program Kebijakan Kemanusiaan dan Riset Konflik), sebuah lembaga di bawah Harvard University (AS). Mulai tahun ini Universitas Paramadina juga memberikan beasiswa kepada 10 wartawan guna melanjutkan pendidikan pasca sarjana (S-2) di bidang komunikasi melalui kerjasama dengan Medco Foundation.
Anies dan para peraih penghargaan tahun 2009 ini akan menjadi bagian dari Forum YGL yang saat ini berjumlah 480 tokoh dunia yang berpencapaian luar biasa. Sebuah forum yang unik, YGL didirikan pada tahun 2004 oleh Professor Klaus Schwab. YGL merupakan forum komunitas dengan pemangku kepentingan yang beragam (multi-stakeholder) yang datang dari berbagai tokoh pemimpin muda berprestasi yang mendedikasikan sebagian waktunya untuk secara bersama-sama menjawab tantangan dunia dan bertekad untuk menyumbangkan sebagian pengetahuan dan energi-nya guna secara kolektif bekerja untuk masa depan yang lebih baik. Secara berbarengan YGL bekerja untuk mengungkapkan solusi-solusi inovatif bagi masalah paling krusial di dunia saat ini melalu berbagai inisitaif dan kelompok kerja, dan menjadi katalisator bagi para pemimpin generasi mendatang.
Mengenai cara pemilihan YGL tahun ini dilakukan dengan cara sbb: sebanyak 31 pemimpin media dari seluruh dunia menjadi tim seleksi terhadap sejumlah 5.000 nama tokoh muda dunia yang berusia di bawah 40 tahun. Mereka itu adalah orang-orang yang menunjukkan kiprah membawa masyarakat (society) ke arah perbaikan, dan memiliki potensi leadership di masa mendatang. Lalu ke 5.000 nama itu digodok oleh tim 31 orang tadi, untuk diambil beberapa nama yang dianggap paling berbobot dan representatif. Nah, tahun ini, jumlah yang lolos saringan itu ada 230 orang yang terdiri dari para pemimpin muda di sektor usaha (bisnis), akademisi, seniman dan budayawan, birokrat (pemerintahan), tokoh media serta LSM (NGO).}
“Pada saat ketika kita sedang menghadapi tantangan paling sengit dalam bidang ekonomi dan sosial sekarang ini, keberadaan Young Global Leaders justru menjadi makin penting untuk mengembangkan, mendesain dan memimpin dunia yang bertekad (menuju) kepada perubahan positif,†kata Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Pelaksana the World Economic Forum.Menurut CEO IWC International Watch, Swiss, Georges Kern, yang sudah menjadi anggota aktif sejak 2005, Forum YGL telah menjadi pengalaman yang memberinya insprirasi baik secara pribadi mau pun professional. “Tanpa platform global seperti ini, kita tidak punya kesempatan untuk menggapai sejumlah pebisnis handal dan tokoh-tokoh kreatif itu demi menjalankan berbagai inisiatif global. Tingginya dorongan positif dan komitmen untuk memperbaiki permasalahan global, ditambah luasnya keragaman komunitas ini, menjadi kekuatan pemersatu luar biasa bagi dorongan besar yang dilakukan kelompok ini,†kata Kern.
Direktur Humas & Marketing Univ.Paramadina dr.Syafiq Basri MA menanggapi gembira penghargaan itu. "Kami sangat bersyukur atas prestasi baru lagi bagi Paramadina ini, setelah tahun lalu beliau (Pak Anies) menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan sebagai salah seorang di antara 100 tokoh intelektual paling berpengaruh di dunia, " kata Syafiq. Meski begitu, hal ini bukan saja menjadi tantangan bagi Anies secara pribadi. â€ÂÂSaya pikir, ini juga menjadi tantangan tidak saja bagi beliau, melainkan juga bagi kita seluruh staf di Paramadina -- yang rata-rata juga berusia di bawah 40 tahun -- untuk menunjukkan tekad serius mencapai mutu kelas dunia -- world class quality - dalam berbagai aspek," tambahnya.
--- 0o0 --- Note: Untuk mendapatkan foto-foto terbaru Anies Baswedan, silakan hubungi Syafiq Basri di: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; dan This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it., HP : 0811 821 036 ; atau staf Humas Univ.Paramadina pada alamat email dan telepon berikut ini: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it., This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; telpon: 021 7918 1188; pesawat 211 atau 134; HP: 0815 918 1188.
|
|
Universitas Paramadina bekerjasama dengan para dermawan Indonesia memberikan beasiswa kepada siswa-siswi lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat yang memiliki potensi akademis maupun non-akademis untuk mengikuti pendidikan (S-1) di Universitas Paramadina, pada Program Studi:
Kualifikasi
Proses Pendaftaran Untuk Lulusan SLTA
Untuk Siswa SLTA Kelas 3
4. Fotocopy Sertifikat Penghargaan yang pernah diraih.
**) Keterangan : |
